Monday, March 18, 2024

 


Assalamualaikum dan selamat pagi saudaraku setanah air.

                                      Bergerak Bersama, Selamatkan Bangsa

Pagi ini Selasa, 19 Maret 2024.  Hari min 1 sebelum KPU mengumumkan hasil perhitungan suara pemilu pemilihan presiden dan wakli presiden 2024 yang di lakukan tanggal 14 Februari. Perasaan bercampuk aduk jadi satu antara cemas, takut, optimis, tidak percaya dan sebagainya. mengapa demikian?

Tentu saja, karna jauh sebelum pemilu itu di laksanakan  ada banyak sekali keanehan dan keganjilan yang di lakukan oleh para pengambil kebijakan dalam pemerintahan di mana hampir semuanya melanggar hukum. Bahkan yang terparahnya lagi pelanggar hukum itu di lakukan oleh orang nomor satu di Indonesia yaitu presiden Jokowi. Pemilihan capres dan cawapresnya di lakukan dengan cara yang tidak lazim dan cenderung melawan hukum. Tidak mentaati peraturan dan hukum yang sudah ada. Keterlibatan Jokowi dalam pemilu sudah melampau batas. Ia menggunakan kekuasaannya untuk meloloskan anak sulungnya yang masih menjabat walikota solo menjadi cawapres yang secara illegal melanggar hukum karena usia yang belum mencukupi batas minimal seorang cawapres.  

Untuk menggolkan anak sulungnya menjadi wapres ia juga menggunakan cara-cara kotor dengan memerintahkan semua aparat sipil di pemerintahan yang menduduki jabatan agar memerintahkan pejabat dibawahnya untuk menggiring massa sebanyak-banyaknya mendukung dan memilih paslon no 02 dalam pemilu. Tentu saja semua ini juga menggunakan aparat penegak hukum Polri dan TNI sebagai penggerak dan pelindungnya. 

Tidak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan penyelenggara pemilu yakni KPU dan BAWASLU untuk membuat rancangan sedemikian rupa agar paslon di mana anaknya tampil sebagai cawapres punya angka yang tertinggi dan merendahkan yang lain sehingga dengan demikian anak sulung beliau bisa memenangi pemilu. Tidak tanggung-tanggung, KPU tidak menggunakan anak bangsa sebagai server penghitungan suara tapi malah menggunakan orang dan negara asing yang di percaya sebagai servernya.

Bukankah ini sudah menyalahi semua aturan dan hukum tentang pengelolaan ketatanegaraan?

Dimana kedaulatan, harga diri bangsa ini jika semua hal yang menjadi rahasia negara dan rakyat di ketahui dan di kelola negara lain? Bukan kan ini sama saja dengan  menyerahkan pelan-pelan ketatanegaraan kepada negara lain? Apakah negara tersebut dengan 'rela' melakukannya tanpa 'bayaran'? Apakah yakin negara kita akan tetap menjadi negara Indonesia dan penguasanya nanti tetap orang Indonesia? Apakah yakin kita tetap menjadi tuan di negara kita sendiri dan hidup dengan damai di negara kita kelak?

Saudaraku ini adalah perbuatan yang sama sekali tidak dapat di benarkan sama sekali. Aparat penegak hukum sudah tak berdaya karena sudah di suap dan takut jabatannya hilang bila betul-betul ingin memproses semua hukum yang berlaku.

Saudaraku, mari kita bergerak bersama hari ini, Selasa 19 Maret 2024 untuk menuntut dan menyuarakan kebenaran, mencari keadilan dan menuntut presiden Jokowi untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya. 

Lakukan apapun yang bisa kita lakukan demi tegaknya keadilan, keamanan dan kedaulatan negara besar kita Indonesia.  

Gunakan hak kita dalam people power ini.

#bergerak bersama, Selamatkan Bangsa