Thursday, February 24, 2022

                                                                 Kami Berduka




Pagi ini aku sedang berada didalam kelas, menjalankan tugas harianku. Mendidik anak bangsa, calon pemimpin masa depan. Generasi penerus ketika kita sudah tak lagi mampu berkarya untuk mereka bahkan ketika kita tak lagi hadir di dunia ini. Untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan haruslah dipersiapkan anak2 yang kita hadapi sekarang akan hidup pada zaman yang berbeda di masa yang akan datang. Mereka tentu tidak dapat mengadopsi semua ilmu dan pengetahuan yang kita miliki saat ini untuk hidupdan menghadapi zaman yang mereka hadapi kelak. Namun satu hal yang tidak dapat di tinggalkan dan tidak akan lekang di makan zaman. Bekal itu adalah  karakter dan akhlak mulia serta keimanan. Ketiga hal tersebut menjadi hal yang sangat di butuhkan dalam menghadapi  segala zaman di manapun berada. Sebagai penguat ketika lemah, sebagai pertahanan ketika menghadapi cobaan yang berat, dan sebagai jati diri ketika mengahdapi gerusan  demoralisasi idiologi dan kepribadian.

Namun apa yang kulihat pagi ini adalah sebagian siswa hampir kehilangan jati diri mereka sebagai seorang pelajar yang harusnya belajar dan mengerjakan tugas. Hatiku sedih sekali, mereka tidak lagi memperdulaikan tugas yang harus mereka kerjakan, kecuali beberapa. Mereka lebih peduli pada gadget yang mereka miliki. Padahal tugas itu hanya empat buah soal berupa gambar yang di narasikan menjadi empat kalimat pasif. Aku telah mengajarkannya sedemikian rupa dan 'friendly', namun mereka pun tak paham dan peduli. Padahal bilapun mereka membuat kesalahan maka kita akan bisa menarik benang merah darinya dan menemukan kalimat yang benar.

Ditengah kesedihanku, seorang teman tiba-tiba  mengirim pesan di whatshapp dan bernada mengeluh dan seperti menangis seolah curhat. Sontak aku meraihnya padahal aku tak biasa buka HP ketika mengajar kecuali mau ingin menyalakan data seluler supaya laptopku terhubung internet untuk mengajar. Namun karna aku sedang menuggu siswa bekerja maka aku melakukannya. Teman ku yang satu ini memang suka begitu,ia sangat percaya untuk mengutarakan isi hatinya kepadaku bila ada hal-hal di luar dirinya yang mengusik. Alhamdulillah aku masih di percaya untuk menampung dan menerima keluhannya. Tak sembarang  orang bisa di jadikan tempat mengeluh dan meluapkan rasa hati yang bergejolak. Tugas berat ya, he he...😅 

Namun aku bingung mengapa ia tetiba mengeluh dan menangis, kemudian aku bertanya hal apa gerangan yang membuat ibu bersedih, ia lalu menjawab akan mengirimkan sebuah berita. Tak lama kemudian terdengan beberapa dentingan terdengar pertanda pesan yang masuk bertubi-tubi. 

Aku  segera membukanya. Mataku terbelalak  oleh gambar pertama yang di sajikan, gambar telapak kaki yang di beri label. Artinya itu mayat, berita duka. Aku yang sedang sedih semakin lemas, ada apa ini. lalu kulanjutkan membuka  pesan lainnya,sebuah judul berita 'seorang guru tewas di tangan 2 orang siswa'. Aku tak ingin membaca beritanya. Kulanjutkan dengan melihat gambar saja, yang mudah dan ringkas. Ternyata ia adalah poster seorang guru/ustad yang bagus wajahnya, penuh keimanan lengkap dengan nama dan berita bahwa is telah meninggal dunia. 

Lututku bergetar. Kupandang isiswa yang sibuk dengan bukunya dan kasak kusuk dengan temannya entah apa yang di bicarakannya.  Aduhai anak-anakku, calon penerus bangsa, betapa teganya engkau kepada orang yang telah membimbing dan mengajarimu banyak hal. Engkau tak menghiraukannya pun dosamu telah besar. Bagaimana mungkin engkau tega menyakiti fisiknya dan apalagi membunuhnya. Dimana akal sehatmu? Dimana hati nuranimu?  Dimana rasa hormat dan terimaksihmu? Siapa yang mendidikmu demikian?

Kesedihanku, kemarahanku, kebencianku bercampur aduk menjadi satu. Tapi aku tak ingin melampiaskan semua itu pada siswa-siswa yang menyebalkan saat itu di hadapanku. Aku keluar kelas dan menelpon seorang teman yang juga salah satu dari guru dan bagian dari yayasan tersebut untuk mengetahui berita secara detil dan akurat. Aku memencet nomor tertentu dan terdengar sambutan salam di seberang sana degan suara lemas hampir tak terdengar hingga aku harus menyapanya dan mengulangi pertanyaanku agar aku bisa mendengar dengan jelas kalimat-kalimatnya. Mungkin ia masih shock, berduka dan sedih bukan kepalang. Lalu temankupun menuturkan dengan pelan namun sudah lebih jelas kali ini. 

Benar saja, telah tewas seorang guru atau ustaz kemarin pukul 8.00 pagi. Saat itu menjelang subuh, seperti biasa seorang guru atau pembina kesiswaan pada sebuah lembaga pendidikan menengah atas di sebuah pesantren bertugas membangunkan para siswa untuk melakukan sholat subuh. Lalu didapatinya dua orang siswa yang sedang bermain hp. Mungkin siswa tersebut menolak ajakan dan perintahnya untuk segera bersiap melakukan sholat subuh, maka hp merekapun disita untuk sementara. Tentu maksudnya baik, mendisiplikan mereka untuk sholat subuh berjamaah. Dan setelah itu tentu hp akan di kembalikan. Sholat subuh pun berlangsung.

Namun setelah sholat subuh usai, tiba-tiba saja ustadz tersebut di temukan terkapar bersimbah darah di atas jalan cor di dekat tembok pesantren tersebut. Sang ustadz segera  di bawa kerumah sakit namun nyawanya tak tertolong dan beliaupun menghembuskan nafas terakhirnya. 

Mendengar keterangan seorang teman dari telepon diseberang sana, hatiku hancur, kakiku lemas di pakai melangkah. Tak lama kemudian bel berbunyi dan akupun menutup pelajaran dengan mengatakan menuggu tugas mereka yang belum selesai kantor dan aku pamit.

Tibadi kantor aku langsung disibukkan dengan acara ceremony kecil dari teman yang telah menikahkan anaknya beberapa waktu lalu. bertemu dengan teman yang tadi curhat di hp dan benar-benar ia mengeluarkan air matanya begitu bertemu denganku. Namun kami langsung membaur dengan teman-teman lain dan suasana hati sementara ku tutup dan akan kulanjutkan di lain waktu.

Trimaksih sudah mau membaca.

Samarinda, 24 Februari 2022

 


Monday, February 7, 2022

 

               Resume Materi  Kelas Public Speaking Gelombang 4 Setiap hari Selasa dan Kamis  

                       pukul 19.30 hingga pukul 20.00 Mulai  bulan Oktober - Desember tahun  

                                                                                     2021

Oleh, Sunarmi, M.Pd                                     

Judul : Berbicara efektif di Era digital by .

 Pembicara : Indra Charismiaji   





Era digital adalah era dimana  segala kegiatan yang biasa kita lakukan secara manual konvensional dan tatap muka harus berubah dengan menggunakan teknologi, baik itu pekerjaan, prosedur maupun kegiatan tatap muka. Semua hal dan pekerjaan yang bisa di ganti dengan perangkat alat elektronik akan berubah dan di gantikan  dengan menggunakan aplikasi tertentu. Dengan demikian maka system bekerja dan prosedur pun akan berganti pula menyesuaikan dengan aplikasi dan tradisi dunia digital.

Salah satu contohnya adalah berbicara di depan public dari tatap muka menjadi virtual. Untuk berbicara di era digital dengan berbagai perangkat dan audience yang di hadapi tentu  Banyak hal yang harus di adaptasi. Karena berbicara di dunia  digital sangat berbeda dengan berbicara di depan public secara langsung karena kita kita tau expresi pendengar yang sebenarnya, apakah mereka tertarik atau tidak,  senang atau terhibur dengan kelucuan kita, apakah mereka mengantuk yang terlihat karena menguap, merasa bosan dsb. Seringkali siswa atau  peserta tidak mau membuka kamera  bisajadi karna mereka tidak tertarik dan hanya memberikan expresi senyum dan tertark padahal itu hanyalah sebuah virtual background. Atau bisa jadi pula siswa atau peserta mengikuti acara sambil mengerjakan hal yang lain, missal makan, minum,menyuapi anak, dan sebagainya.  Terkadang kondisi di dalam rumah juga mempengaruhi pendengar/siswa ketika harus mengikuti webinar atau pemeblajaran secara daring. Apakah rumahnya sedang ramai, ribut, ada anggota keluarga yang sedang berbicara dengan suara tinggi ada anak menangis sehingga akan mempengaruhi ketika menyimak.

Oleh karena kita tidak bisa melhat expresi peserta secara langsung yang mempengaruhi cara kita membawakan  berbicara tersebut, maka sebaiknya sebelum berbicara kita memvisualisasikan dahulu pembicaraan atau pembelajaran yang akan  kita lakukan secara daring.  Apakah topic yang kita lakukan menarika atau tidak, apakah cara kita menyampaikan menarika atau tidak,  apakah pembicaraan kita menarik atau tidak. Kalau kita saja tidak tertarik bagaimana lagi orang lain. Apakah topic yang kita sampaikan berguna dan bermanfaat, dan menarik bagi siswa atau peserta atau tidak.  Apakah suara yang di hasilkan cukup terdengar dengan jelas sehingga mampu menarik pendengar atau siswa. 

Bila mau memperbaiki cara bicara, rekamlah cara bicara kita dan dengarkan. Koreksi dan nilai dirimu  apakah cara bicaramu dapat didengar dan di pahami oleh orang lain, apakah kamu juga kira2mampu memaham cara bicara seperti itu kemudian carilah point2 yang positip untuk di kembangkan dan koreksi  hal2 negatip yang terlihat.

Untuk mencapai pendidikan dan pembelajaran yang optimal secara daring maka doronglah siswa memecahkan masalah dengan cara colaboratif learning dan Project Based Learning. Siswa tidak perlu lagi di ajar secara konvensinal karna semua hal dapat mereka temukan di you tube. Maka berkreasi dan membuat produk nyata atas suatu konsep sangat mungkin di lakukan siswa dimasa pandemic seperti ini.  Kalau kita mau agar siswa pandai bicara, contohkan dengan berbicara yang efektif, contohkan dengan perbuatan dan prilaku yang kita ingin siswa dapat melakukannya.

Sebagai guru kita memang tidak bisa hanya menuntut siswa untuk melakukan Semua hal yang kita inginkan sebelum kita memulai terlebih dahulu. Semoga kita bisa menjadi teladan dan contoh yangbaik

bagi orang lain dan anak2 bangsa yang ada dalam bimbingan kita.

Semoga Allah memudahkan   segala langkah kita, aamiin.

Samarinda, 12 Oktober 2021.

Team belajar berbicara dan  menulis.

 

 

Webinar 2. 

Pembicara : Namin Abe Sholihin

Judul         : Public Speaking for Teacher




Pak Naman adalah orang yang luar biasa. Beliau adalah seorang trainer dan motivator dalam dunia pendidikan. Pak Namin telah malang melintangdi seluruh Indonesia  dari berbagai institusi dan dinas pendidikan serta sekolah hingga TNI. Apapun profesi dan agama kita, maka kita harus mengontrol narasi yang kita sampaikan kepada orang lain.  Dalam agama Islam di sebutkan  bahwa berbicaralah yang baik atau diam.  Untuk menjadi guru professional kita harus selalu ceria dan bahagia, tidak membawa masalah dari rumah kesekolah. Untuk menjadi seorang ahli kita harus melewati seribu panggung. Selama melakukan webinar beliau selalu melakukan interaksi dengan para pserta. Untuk  menjadi pembicara, kita harus menguasai rasa grogi untuk tampil dengan baik. Bagaimana  caranya bericara layaknya you tuber adalah kemampuan berbicara. Untuk membuat kelas yang menarik maka pembelajaran harus dilakukan secara interaktif dengan siswa.  Beliau memberi contoh dengan melakukan interaktif dengan peserta seminar dengan  Guru sebaiknya tidak menggunakan mengajar  secara konvensional, namun harus bisa menyesuaikan dengan model pembelajaran yang ada di medsos agar tidak ditinggalkan  oleh siswa . Public speaking sebenarnya di perlukan oleh semua profesi, apapun dia. Terlebih llagi seorang guru. Bila kita mau menjadi guru yang baik kita harus punya kepribadian di atas rata-rata. Dan untuk memiliki kepribadian di atas rata-rata kita harus kita harus memiliki kemampuan public speaking yang benar dan baik. Untuk membuat siswa menyukai pelajaran kita maka buatlah anak2 menyukai kita, skill nya adalah konmunikasi lisan dan tulisan yang baik. Untuk itu kita harus membangun personal branding yang baik di media social kita yang menampilkan kelebihan kita dalam mengajar. Menjadi orang tua dan guru kita harus  lembut tapi tegas. Lembut dalam berbicara dan punya hati namun tegas dalam hal prinsipil.

 Samarinda, 14 Oktober 2021


 

Judul             : English for Teacher, 

Nama             : Oleh Adi Prastyanto

 



Dalam webinar perteman ketiga kali ini, webinar diidsi oleh pak adi Prasetyanto menyampaikan materi tentang English for Teacher.

Dalam bahasannya pak Adi, sapaan beliau, menyampaikan tata cara dan kalimat-kalimat yang biasa di gunakan  dalam berinteraksi dengan siswa didalam kelas. Sebagia contoh adalah bagaimana ketika guru menyapa siswa misalnya  bila bertemu siswa “ good morning” , clean the white board please. Please turn on the LCD dan lain sebagainya bila bertatap muka langsung. Karna ini adalah  dalam suasana pandemic di mana  guru hanya berhubungan  secara virtual, pak Adi mencontohkan kalimat ajakan kepada siswa misalnya adalah , let’s go to the zoom, turn on the camera please atau turn on the microphone please.

Dalam paparannya pak Adi tidak hanya menyampaikan ungkapan ungkapan yang biasa di pakai guru ketika berkomunikasi dengan siswa, dan dalam mengajar namun pak Adi  juga memberikan tekas pidato dan meminta guru-guru peserta webinar membacanya. Jadilah malam itu menjadi arena bagi guru untuk mengucapkan dan melafalkan kata2kata dalam bahasa inggris dengan membaca pidato  yang di sampaikan oleh nara sumber. Semua guru ikut serta dalam  pembacaan pidato tersebut. Seru sekali, satu persatu peserta webinar membaca pidato tersebut.  Ada yang memang guru bahasa Inggris ada pula yang bukan, Namun semua dapat membaca dengan baik. Semua  berlatih membaca pidato dalam bahasa Inggris.  Kemudian nara sumber memberikan sesi Tanya jawab kepada peserta webinar. Para peserta juga menanyakan beberapa hal yang menjadi masalah pembelajaran mereka. Salahsatunya adalah pertanyaan dari bu Sunarmi yang menanyakan  bila walaupun dia guru bahasa inggris , namun sejak pandemic bahasa inggrisnya menjadi kaku karna tak pernah di gunakan  selama pandemic. Pak Adi mengatakan bahwa berbicara bahasa inggris harus di latih terus menerus baik sendiri maupun bersama orang lain.

Tidak lupa pak Adi yang sudah menerbitkan beberapa bu, kali ini beliau membagikan buku yang di tulis dengan judul English For Teacher kepada para peserta webinar dengan gratis dalam bentuk PDF. Semua peserta antusian dan senang.

 

Samarinda, 18 November 2021

 

  

Webinar 4

Judul webinar   : Belajar berbicara di  depan public

Pembicara        : Ibu Betti Risnalenni MM




Beliau memulai membuat TK secara patungan dengan teman beliau bertiga, namun kemudian teman beliau mengundurkan diri dan akhirnya beliau sendiri yang melanjutkan. Seiring dengan berjalannya waktu perjalanan membuat TK, akhirnya orang tua murid meminta agar beliau membuka sekolah SD dan akhirnya beliau juga membuka sekolah SD. Meskipun membuka sekolah yang ia dirikan memerlukan biaya yang besar dan semangat yang tinggi,ibu Betti tak pernah menyerah. Tidak semua hal akan berjalan mulus,bahkan kadang tersandung dan gagal namun semua harus di hadapi hingga  meraih suskses  Bahkan terkadang ia harus meminjam gaji suami untuk membayar guru-gurunya. Untuk menjadi sukses ibu Betty selalu mengutamakan  semua tugas yang menjadi tangung jawabnya. Baik itu dalam rumah tangga  maupun tugas luar dalam dunia pendidikan yang menjadi concernnya.

Sebelum belaiu keluar rumah, beliau memberekan semua urausan rumah tangga dan menyiapkan makan terlebih dahulu sehingga suami dan anak2 tercukupi kebutuhanya  sehingga mereka idak akan menuntut dan bu Betty bebas bergerak di luar rumah. Namun meski beliau sibuk di luar ,bu Betty  selalu mendisiplinkan diri untuk pulang sebelum magrib. Komitmen ini yang selalu di pegang bu Betty sehingga kehidupan rumah tangganya bagus  langgeng dan karirnya cemerlang.

Bu betty punya prinsip Bicaralah sejujurnya, jika ada kutipan maka sebutkan sumbernya, siapa pembuat/pengarangnya untuk membuat kita percaya diri. Gunakan bahasa yang sesuai dengan audiensnya, apakah mereka anak muda, kaum menengah atau golongan bawah.

Untuk memulaia usaha baik menjual barang atau buku, kita tidak perlu malu karenakita tau betul kualitas barang atau buku yang kita pasarkan, maka yakinlah dan terus lakukan hingga kita tau  bahwa usaha kita baik dan sukses.  

Ikuti hidup kita seperti air mengalir dan jika ingin sukses maka harus berusaha untuk meraihnya. Prinsip yang membuat bu Betty memiliki banyak usaha dan keppercayaan dari masyarakat dan dinas pendidikan terkait,  membuatnya menjadi begitu bermanfaat dan berbuat banyak bagi orang lain.

 




 

Judul           : Webinar Public Speaking di Dunia Digital 

Pembicara  ; Ibu DR. Nugrahaeni





Ibu Nugraheni adalah seorang pendidik di salah satu perguruan tinggi  di Ilmu Komunikasi dan Informasi di Universitas Jakarta. Beliau juga  menjabat sebagai ketuadan penulis modul Makin Cakap Digital terbitan KOminfo 2021.  Beliau juga aktif menjadi pembicara di dalam webinar2 di berbagai intansi, memberikan pelatihan public speaking di kepolisian pada tahun 2018, pelatihan pada abang None Jakarta 2020 dan Beauty Consultant PT. Aktif dalam organisa dan ketua ISKI cabang DKI Jakarta.

Dalam webinar ini Ibu Nugraheni memberikan banyak sekali materi mengenai bagaimana caranya sebagai pelaku pendidikan untuk melakukan  literasi digital dengan baik.

Teknologi informasi dalam dunia internetdi Indonesia mengalami percepatan yang luar biasa seiring dengan adanya pandemic. Percepatan yang tadinya di perkirakan terjadi pada tahun 2035 bergerak secata signifikan pada tahun 2020. Kemajuan di dunia digital menjadi sebuah budaya pada masyarakat dewasa ini, dimana kegitana yang tadinya di lakukan secara offline dan tatap muka maka kini telah berubah menjadi online yang meliputi banyak  sektor seperti : kehidupan bekerja,  belajar mengajar, bisnis dan  lain.lain. Kelebihan kegiatan yang di lakukan secara online adalah bahwa kegitan menjadi lebih efisien dan teratur dan dapat memperluas jejaring yang tidak hanya terbatas pada satu tempat dan wilayah saja namun mencakup banyak wilayah. Merentang ruang dan waktu, melewati batas Negara dan budaya. Dimana kegiatan dapat di lakukan dalam satu waktu yang melibatkan banyak orang dari berbagai wilayah dan provinsi di Indonesia namun juga dengan orang dari Negara lain dengan menggunakan platform tertentu.

Namun dalam menggunakan kemudahan dunia digital kita juga harus bijak dan berhati-hati dalam berbicara karna kita akan meninggalkan jejak digital yang bisa di akses oleh banyak orang.

Kondisi pendidikan di Indonesia memang cukup menjadi masalah kita dimana jumlah pendidik dan siswa yang kurang berimbang. Sarana pendidikan dan jumlah guru yang masih kurang di bandingkan dengan jumlah peserta didik yang sangat besar. Belum lagi jumlah materi ajar yang banyak, waktunya sedikit, kompetensi yang harus di kuasai oleh siswa.

Beberapa platform yang biasa di gunakan oleh pendidik saat ini adalah seperti Google classroom, WA, webex, Zoom, G-meet, skype Televisi dan radio dsb.

Bagaimana dengan literasi digital saat ini?Literasi digital melatih kita untuk melakukan public speaking, berfikir kritis,  melakuakn kolaborasi dengan orang lain, melakukan  komunikasi dengan lancar dan tidak melanggar hokum. Banyak hal yang harus di persiapkan untuk itu antara lain adalah menjaga kesopanan, etika digital. Apa yang kita sampaikan, siapa yang menyampaikan, kepada siapa hal itu di sampaikan, dan bagaimana cara kita menyampaikan informasi tersebut.  Dalam dunia digital kita harus menyiapkan fakta dan gamabr dengan jelas, ketersediaan jaringan internet, penampilan yang standard dan pastikan kita juga mampu melakukan komunikasi yang nyaman dengan memberikan senyuman kepada peserta didik. Jangan lupa gunakan kata2 yang baik dan sopan dan bermartabat,  mampu mewujudkan cinta tanah air, menghargai dan mampu menciptakan ruang diskusi yang sehat. Hindari emosi dan marah di dunia digital. Pastikan kita bisa memberikan presentasi yang baik kepada siswa secara efisien, jelas dan singkat. Sebaiknya kita berhati-hati ketika menampilkan identitas kita untuk hanya menggunakan  yang layak di ketahui oleh umum, menampilkan bahan ajar yang merupakan hak karya seseorang harus mencantumkan pengarang/composernya  serta menampilkan kekayaan intelektual secara  proporsional pula. Dalam melakukan komunikasi di dunia digital kita juga harus dapat mempromosikan tatanan kehidupan yang sehat kepada masyarakat. Hindari Hoax dan lakukan kebiasaan yang baik  dalam keadaan apapun. 

  

 Samarinda, 21-10-2021



Judul     :  Mengatasi Rasa Minder  Dalam Public Speaking

Pembicara : Phia Selfiandri, M.Ed




Dalam webinar kali  ibu Phia berlaku sebagai nara sumber. Beliau membawakan materi sangat ringan dan menarik. Penampilannya sangat lugas, percaya diri dan komunikatif kepada participant.

Bu Phia menyampaikan materi sangat singkat sebagai pembuka dan di lanjutkan dengan interaktif dengan audien. Penampilan bu Phia yang menarik dan komunikatif membuat partisipan termotivasi untuk bertanya. Terlebih lagi materinya adalah mengatasi rasa minder, dalam berbicara yang tentu menjadi masalah bagi banyak orang. Para peserta menyakan bagaimana cara mengatasi  ketidakteraturan dalam berbicara  dan malu melihat diri sendiri. Bu Phia mengatakan bahwa untuk mengatasi ketidak lancaran dalam berbicara maka kita harus mengalahkan rasa takut dan ketakutan yang ada pada diri kita selain itu kita juga harus  mau berlatih tentunya. Untuk mengatasi rasa malu melihat diri di kamera maka kita harus meletakkan kamera pada posisi yang baik  untuk melihat angle yang bagus bagi diri kita. Ketika kita berbicara sebaiknya kita tidak menatap mata orang lain secara langsung dan lama, cukup sekedarnya saja. Latihlah berbicara didepan kamera menggunakan handphone lalu koreksi  kekurangannya atau  mintalah orang lain menilai diri anda. Jadilah orang yang percaya diri,  anggaplah dirimu itu cantik meski tidak cantik. Kelebihan yang kamu miliki belum tentu dimiliki orang lain, bahkan mungkin apa yang ada pada dirimu adalah hal yang diinginkan oleh orang lain. Kemudian  ketika seorang bertanya bagaimana  ketika yang di sampaikan adalah salah maka yang harus dilakukan adalah kita harus mengakui kesalahan yang di miliki. Membuat slide akan membantu kita mengingatkan apa yang  akan di katakan. Untuk mengatasi rasa nervous atau grogi dapat dilakukan dengan menarik napas panjang tahan 3-5 menit dari perut dan lepaskan.

Bagaimana ketika kita merasa tersinggung maka kita harus bisa mengolah rasa dengan cara yang terbaik. Jawablah dengan cara yang manis dan tersenyum dan pujilah lawan bicara anda. Kita idak akan bisa mngubah dan memarahi orang lain. Netralisirlah dirimu. Jangan biarkan energy negatip menguasai anda. Keluarkan energy yang positip, masukkan yang positip. Jangan menanggapi kata-kata negatip. Balaslah dengan kata-kata yang positip. Olah  respon yang tidak positip menjadi positip. Motion create motion. Bila marah netralisirlah dengan bergerak, bernyanyi. Bila kita lupa materi maka kita bisa bertanya pada audience.

Semakin sering kita mengungkapkan pertanyaan semakin baik proses untuk mengkonsep pertanyaan yang baik. Proses membutuhkan waktu untuk mengolah sebuah konsep dan ketrampilan.  Buat pertanyaan dan sering.  Biarkan otak dan badan kita melatih dirinya bekerja supaya lancar.

Pertanyaan selanjutnya di sampaikan oleh pak Dail yang menanyakan bagaimana bila ada orang yang bertanya dengan maksud mengetes atau menjahili/ mempermalukan kita? Untuk hal ini bu Phia menjawabnya dengan mengatakan bahwa bila pertanyaan itu tidak perlu di jawab maka tidak harus di jawab atau mungkin di jawab di penghujung waktu. Sebagai pembicara kita harus bisa mempertahankan pendapat kita dan menyebukan sumber dan teori yang benar.

Untuk berbicara di depan umum berikan apa yang ingin orang lain inginkan.

                                                                                                        



JUdul : Berbicara Efektif di depan Public

Pembicara   : Dedi Dwitagama

 


Kali ini webinar public speaking yang di adakan oleh PGRI Jakarta yang di ketuai oleh Bapak Wijaya Kusumah yang lebih di kenal dengan Omjay. Pembicara atau narasumber dari public speaking ini di sampaikan oleh bapak Dedidwitagama yang sudah mengisi  public speaking sebanyak 1200 kali berbicara sejak tahun 1990.  Menurut pak Dedi seorang guru harus bisa menjadi public speaker yang baik dengan memanfaatkan kesempatan yang di berikan oleh sekolah Karna itu adalah kesempatan awal untuk melatih public speaking. Namun sebelum berbicara lebh jauh tentang public speaking, pak Dedi terlebih dahulu menyampaikan manfaat public speaking. Menurut pak Dedi, public speaking bermanfaat untuk:

–Meningkatkan  profesionalisme di bidang anda, seberapapun profesi anda bila public speaking tidak baik  maka you are nothing.

-Membawa kesempatan berkembang

_Membuka peluang

-Meningkatkan percaya diri

-Meningkatkan percaya diri

-Meningkatkan kemampuan belajar

-Memberi manfaat hidup

-Anda bisa keliling dunia dan banyak uang

Bagaimana menjadi pembicara yang sukses?

-          Anda harus Happy untuk sesuatu yang anda kuasai

-          Cari materi, kuasai

-          Buat slide. Slide yang baik yang eye catching, sedikit kata2

-          Ketahui minat audience, siapa audiencenya

-          Sadari kekuatan dan kelemahan kita

-          Penampilan anda harus bisa di nikmati, pakai yang nyaman dan enak dilihat

-          Senyum ketika masuk ruangan, apapun perasaan anda diri, rilex

-          Jadilah diri sendiri

-          Dokumentasikan foto presentasi anda dari semua sisi.Untuk apa? Cari  angel yang bagus masukkan di instagram. Masukkan di blog agar orang lain tau yang anda lakukan.

-          Bagaimana untuk di undang lagi? Lihat target orang yang mengundang anda

-          Puaskan peserta,missal di kasi paket data, Pastikan tidak ada orang yang keluar dari ruang anda.

Kemudian ada peserta yang bertanya bagaimana  bila ada pembicara yang tanpa SK atau berbicara dadakan? Bila siap lakukan bila tidak jangan. Lalu buat persiapan.  Pembicara hebat adalah habib Riziq syihab dan Mario Teguh. Jangan menjadi pembaca ketika berbicara.

Kapasitas dan kualitas public speaking adalah jam terbang. Ada banyak sekali peserta yang bertanya salah satunya adalah dari bu Nabila tentang bagaiamana menjadi pembicara yang menarik dan focus.  Lihat audiencenya dan pakailah microphone yang wireless dan berjalanlah kearah peserta dengan rilex kearah peserta.

Kalau kita mau jadi apapun bisa saja asalkan kita mau belajardan mengemas dengan baik dan jam terbang membuat kita tidak grogi dan evaluasi diri untuk jadi lebih baik.

Demkian pemaparan tentang public Speaking yang di sampaikan oleh bapak Dedi Dwitagama.




 

Webinar Public Speaking dengan Judul Writing is My passion 

Pembicara :  oleh Ibu Sri Sugiastuti

 


Malam ini  Kamis 31 Agustus 2021 webinar  Public Speaking diisi oleh ibu Sri Sugiastutu atau yang lebih popular dengan nama bu Kanjeng yang menganngat judul Writing is my Passion adalah yang  sangat mengispiarasi kita semua. Dimana isi dari materi  tersebut sebenarnya adalah manifestasi dari apa yang telah beliau lakukan tentang seluk beluk menulis selama ini. Sebagaimana di ketahui bahwa menulis memiliki sebuah  pekerjaan yang sangat di hormati dan di hargai . Mengapa deimikian, karna menulis merupakan indicator kemampuan dan kematangan berfikir seseorang. Menurut beliau sebelum kita mulai menulis sebaiknya kita melakukan perenungan terlebih dahulu, apakah kita benar-benar akan menulis atau tidak, apakah kita ingin benar2 naik kelas. Beberapa hambatan ketika kita akan menulis adalah masalah waktu, yang seringkali menjadi alasan untuk tidak menulis atau mungkin kecewa karena tulisannya di kritik oleh orang lain. Namun semua itu dapat di kalahkan bila kita memiliki etos dan tekad yang kuat.  Bila kita sudah memiliki tekad yang kuat maka hal perludi lakukan adalah pemilihan bidang atau tema tulisan yang akan di tulis dan cara menulisnya.

Tahapan Menulis:

 

1.       Membaca

Untuk membuat tulisan yang bagus sebaiknya seorang penulis juga sudah membaca banyak buku utamnya buku yang ber ISBN. Namun sangat di sayangkan bahwa tingkat kemampua membaca orang Indonesia sangat rendah di bandingkan dengan negara lain.

2.       Diskusi

Seberapa sering kita mendiskusikan buku yang kita tulis dengan orang lain atau diri sendiri  atau mentor untuk mendapatkan warna yang lebih baik.

 

3. Look and Feel

Seberapa sering kita memperhatikan fenomena yang berkembang dan terjadi di sekitar kita melalui berbagai media seperti TV, Radio, you tube, majalah atau sumber lainnya. Dari sana sebenarnya kita dapat menemukan gagasan dan ide yang dapat di olah sedemikian rupa yang mungkin di perlukan oleh pembaca. Pastikan tulisan yang kita buat adalah hal yang kita sukai. Dengan menyukai tulisan yang kita buat berarti kita menguasai.

 

4.Membuat outline

Outline adalah kerangka tulisan yang menggambarkan materi yang akan di tulis. Outline membantu kita menulis secara runtut dan tidak keluar dari yang seharusnya.

 

5. Mengumpulkan Bahan/ Materi

Sebelum kita menulis sebaiknya kita mengumpulkan  bahan bacaan terlebih dahulu untuk menunjang tuisan yang kita buat dan memeprkaya persfektip dan sudut pandang tulisan kita. Dan bilamana kita harus mencantumkan referensi haruslah dari sumber yang dapat di pertanggung jawabkan. Sebaiknya kita tidak berlama2 di depan laptop tanpa melakukan apapun ketika hendak menulis karna harus memulai dari mana. Lakukan saja dan tulis apa yang ada dalam pikiran kita setelah itu kita bisa melakukan revisi bagian mana yang layak di amabah atau di buang. Tidak perlu membandingkan dengan tulisan orang lain yang sudah lebih hebat. Cukup lakukan saja dulu dan perbaikan di kemudian waktu.

Tahapan setelah buku di tulis adalah: Editing, Revising, Publishing. Setelah buku selesai di tulis sebaiknya kita perhatikan lagi tulisan kita dan mintalah orang lain membacanya dan memberikan catatan sebelum kita serahkan ke penerbit, baik itu penerbit indie maupun mayor.




Webinar Public Speaking For Teacher Melalui You tube, 

Pembicara : Nanda Hidayati, M.Pd




Ibu Nanda Hidayati adalah seorang praktisi penddikan, dosen di sebuah perguruan tinggi di,       

Untuk membuat dan menguasai public speaking di you tube maka kata Tanya berikut ini harus di perhatikan yaitu :

1.       What, apa itu public speaking. Public speaking adalah keberanian berbicara di depan umum secara meyakinkan

2.       Who, siapa yang harus menguasai public speaking. Jawaban yang paling tepat adalah guru

3.       When, Kapan kita bisa melakukan public speaking.  Ketika harus bertemu dengan siswa dan orang lain di depan public.

4.       Where, dimana sebaiknya dilakukan public speaking? Bagi seorang guru, public speaking yang baik adalah mengajar didepan kelas.

5.       How. Bagaimana? Publicspeaking dapat di lakukan dimana saja, di kantor, kelas, dan medsos seperti you tube, intagram, facebook

6.       Why? Mengapa kita harus menguasai public speaking. Banyak orang sukses di mulai dari public speaking yang dapat meningkatkan rasa percaya diri,  kepemimpinan, meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme.

 

Bagaiamana kita menguasai public speaking melalui you tube? Public speaking , berbicara di depan umum berawal dari latihan dan praktek, bukan karena bakat. Bahkan ibu Nanda sendiri memulai menjadi youtuer dari sangat tidak bisa, tidak jelas namun akhirnya menjadi bagus dan bisa.  Kebanyakan hal yang palinng menggannguu adalah gugup dan rasa takut.

Ketakutan Speaker biasanya di pengaruhi oleh:

1.Gugup. Bagaimana menghilangkan rasa gugup dan khawatir saat di minta berbicara di depan umum ?

Jawabannya adalah harus sering2 tayang.

 

2.Apa yang harus di lakukan saat kita ngehang di atas panggung?

3. Kehabisan ide/kata. Bagaiman kalau kita kehabisan ide/kata2

4. Delivery skill. Gimana biar gak ngebosenin?

    Buat penampilan yang unik dan menarik, gunakan lagu

5. Postur dan Gesture. Gimana berdiri yang benar supaya enak dilihat? Berdirilah dengan nyaman dan penuh percaya diri, gerakkan anggota tubuh tertentu seperti tangan

6. Pertanyaan. Takut gak bisa jawab kalu ada pertanyaan. Bertanyalan sebelum di Tanya. Beranikan untuk bertanya, bertanya dichat atau offcamera.

Solusinya: Sering berlatih, Ambil kesempatan, mengetahui ilmunya

Lebih jauh, ibu Nanda menyampikan bahwa ada 4 hal yang harus di kuasai oleh pembicara yang PD dan  menarik.

1.       Menguasai diri sendiri yatu dengan cara mengelola rasa gugup dengan cara menanya dulu, menciptakan kesan pertama yang baik, membangun kepercayaan audiens missal menyalakan music di awal.

2.       Menguasai topic yaitu dengan cara sering mengulang, antisipasi pertanyaan sulit

3.       Menguasai audiens.

4.       Mengasai cara menyampaikan

Untuk bisa melakukan ketrampilan di atasada 7 hal persiapan yang harus di perhatikan:

1.       Berfikir positip

2.       Berkomunikasi positip kepada intra dan interpersonal

3.       Pahami dan kuasai topic sampai titik koma

4.       Susun topic materi secara sederhana dan logis

5.       Buat poin2 pengingat khususnya opening dan closing

6.       Latihan dengan ‘word –Voice body language’

7.       Rajin berkhayal presentasi dan sukses

Selain itu ibu Nanda juga memberikan beberapa tips menjaelang tampil yaitu:

1.       Rilex, jaga makanan dan minumanyang bisa menganggu  mulut, lambung.

2.       Periksa kesiapan dan kondisi perlengkapan

3.       Jangan mengutak atik lagi ateri dan biarkan apa adanya.

4.       Abaikan keinginan untuk tampil sempurna

5.       Bangun relasi akrab dan informal dengan peserta

Ketika tampil maka kita seharusnya :

1.       Santai dan menikmati realita apapun yang terjadi

2.       Selalu bersikappositip dan sukai semua  semua yang anda alami saat tampil

3.       Fokus pada usaha membangun  relasi yang menyenangkan saat tampil dengan peserta

 Berikut adalah hal terpenting saat presentasi adalah

How to open public speaking confidently.

Rencanakan pembukaan dengan baik. Jika anda lancar pada awal2 kalimat maka anda lancar pada kalimat selanjunya.

Memulai Public speaking

Pembukaan presentasi  yang kuat. Bertujuan untuk memberikan gambaran tentang apa yang akan di bahs nantinya. Dan lakukan lah dengan  : Senyum, salam, sapa, siapa diri saya /kenalkan diri, sarasaran  sapa peserta, sanjung, siapkan , setting, situasi.

 

Teknik menarik minat audiens

Ubah dari yang umum menjadi tidak umum, buat crita  humor, anekdot, pertanyaan yang mengejutkan,pertanyaan yang menantang, buat tayangan video singkat, demo.

Verbal delivery
Perhatikan : pitch, volume, artikulasi, tempo, kefasihan, ketepatan pengucapan, jeda, optimis

 

  

Webinar Public Speaking dengan judul  Formula Efektif Berbicara di depan public Oleh Bapak Prof Otib Satibi, 11 November 2021.





Kali ini webinar diisi oleh bapak Otib Satibi Hidayat M.Pd,  seorang dosen yang luar biasa dengan karya-karyanya baik buku mengenai pendidikan maupun hasil penelitian.  Bapak Otib memulai paparannya dengan mengatakan  bahwa  bilaman seseorang tidak sadar diri dan tidak mau belajar maka dia akan tertinggall, kredibilitasnya akan turun di bandingkan dengan orang yang mau belajar dan maju dengan mengasah diri. Didalam pembahasannya bapak Otib mengatakan bahwa  untuk membahas segala sesuatu haruslah di mulai dengan pertanyaan kritis dan penting yaitu : Apa, Mengapa dan Bagaimana.

Mengapa?                      

Kurang sadar diri

Jarang introspeksi diri

Malas memperbaiki diri

Tidak mau berubah

Nyaman dengan kebiasaan yang ada

Tidak mau menerima masukan dan saran dari orang lain

Untuk menjadikan diri ita sukses di depan public maka ketujh hal diatas harus di hapus dan di buang jauh-jauh.. Perkataan seorang guru bisa membuat seorang murid berubah atau melakukan  apa yang di katakana. Kenapa bisa begitu? Karna didalamnya ada kesatuan  dalam pemikiran dan bahasa yang di sampaikan yang menunjukkan integritas. Pak Otib mengutip pendapat Willard Dagget yang mengatakan bahwa “ Dunia yang di tinggali oleh anak2kita 4 kali lebih cepat dari pada dunia kita,” maka apabila kita sebagai guru tidak mau belajar dan mengikuti perkembangan yang ada dan  harus menjadi sekolah belajar, belajar hal baru dan inovasi baru.

Dalam public speaking panca indera yang kita miliki memegang peranan penting. Namun dari sekian panca indra yang kita miliki, mata memiliki kemampuan unti menyimpan data sebesar 40 bit.  Maksudnya adalah bahwa kita harus memperhatikan penampilan kita. Tidak hanya dari segi pakaian dan penampilan namun juga kemampuan menggunakan pernkat teknologi seperti gadget. Kemampuan berfikir komputasi dan berfikir kritis adalah adalah modal utama kita sebagai guru dimana generasi milenial saat ini yang disebut juga  sebagai generasi Z membutuhkan figure guru yang mampu mennyampaikan itu semua. Maka ketika seorang guru tidak memiliki kemampuan public speaking yang baik dan menjadi yang terbaik untuk mentransfori maka ia tak akan di anggap apa-apa oleh generasi Z seperti saat ini. Dosen dan guru yang tidak update akan jadi bahan candaan bagi siswa/mahasiswanya.

Kemajuan pendidikan di Negara maju di mulai dengan kemamuan komunikasi antara orang tua dan siswa. Setiap siswa ketika masih dalam pendidikan dasar sudah di bekali dengan pendidikan yang bisa mengeksplore kemampuan diri, apa yang harus bisa dilakukan dalam kelas tertentu.

Untuk menjadikan pendidkan berhasil maka kita harus menciptakan lingkungan belajar yang kaya dengan Fun antara lain : Love, diet, exercise, challenge, newness.

Bila guru berbicara dengan penuh rasa cinta, tidak ber apai-api,  ambisi dan emosi. Semangat guru akan menular kepada anak didik apapun yang kita bawakan.  Selanjutnya Diet,  maka apapun yang kita berikan pada didik adalah makanan yang baik dan bergizi. Exercise, buatlah kegiatan yang menarik. Challenge, pastikan anak2 di berikan pembiasaan yang baik di kelasnya misalnya budaya antri, budaya berkata jujur dan pembiasaan baik lainnya.

 Untuk menyampaikan pola komunikasi yang baik kepada peserta atau audience kita harus memperhatikan cara-cara komunikasi yang baik, misalnya ketika kita menegur orang yang rebut maka gunakan kata2 yang baik tetapi mengena.  Tidak boleh dengan kata-kata yang kasar karan apapun yang kita rasakan dan perlihatkan akan menular pada siswa dan orang lain.

Untuk menjadi seorang public speaking seseorang haruslah memiliki rasa percaya diri yang tinggi, tidak gagap, mampu menguasai panggung. Dan untuk berbicara di depan public maka kita harus memiliki persyaratan antara lain  memiliki hal atau materi yang ingin di sampaikan, materi yang dsampaikan memang perlu dan penting untuk di ketahui,  menguasai apa yang disampaikan. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah , tampillah dengan menarik, ramah,  didepan audience, menggunakan  bahasa tubuh secara proporsional dan enak di lakukan dan di lihat. Untuk membuat style atau gaya bolehkah kita meniru gaya seseorang? Meniru boleh2 saja asal tidak seutuhnya persis sama denganorang yang kita tiru. Namun lebihbaik bila kita menjadi diri sendiri, dan jadikan tokohatau model yang kita tiri hanya sebagai inspirasi kita dan memperkaya khasanah gaya yang kita bawakan.

Jadilah diri sendiri dan buatlah diri kita menjadi pribadi yang unik dan memiliki karakter baik dalam membawakan diri kita. Yakinkan ke pada audience tentang diri kita melalui gaya yang kita tampilkan dan materi-materi yang kita bawakan. 

 

 

 

Webinar public Speaking oleh Dr. Imron Rosyidi, M.Pd, September 2021.


 

Menjadi guru atau kepala sekolah yang mengikuti lomba guru berpestasi mau tidak mau harus melalui sebuah fase dimana guru tersebut harus bisa berbicara untuk menyampaikan ide gagasan dari hasilkaryanya di depan dewan juri.

Untuk menjadi seorang pembicara yang baik maka seseorang  haruslah memiliki ketrampilan berbicara. Ketrampilan tersebut adalah : menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Mengapa demikian? Sebelums seseorang mampu berbicara maka halyang utama yang harus dilakukan adalah menyimak. Dengan menyimak seseorang mendengarkan banyak sekali kosa kata, istilah, cara berbicara akan menjadi referensi sesorang ketika nanti di melakukan fungsi berbahasa berbicara dimana ia harus menyampaikan pesan yang akan di sampaikan, informasi,berita,puisi atau gagasan apapun kepada lawan bicara.

Beberapa jenis ketrampilan berbicara adalah :

Kemampuan berpidato, ceramah, wawancara, presentasi, berdiskusi, bercerita. Dari semua ketrampilan berbicara itu ketrampilan yang paling penting yang harus di miliki guru dalam lomba gupres di depan juri adalah kemampuan dalam wawancara dan presentasi. Hanya dengan kemampuan dua ketrampilan tersebut diatas seorang guru bisa dapa juara dan memenangkan lomba karna mampu mempertahan karya yang di buatnya dengan bahasa yang baik di depan juri. Meski kita punya karya bagus, namun ketika kita tidak mampu menyampaikan informasi yang benar maka sangat merugikan guru itu sendiri.

Pak Imron menyebutkan bahwa menjadi guru yang tidak mau berubah dan mengikuti perkembangan  dan menjadi professional di bidangnya zaman bisa di sebut guru fosil, guru yang malas dan tidak memiliki inovasi.   Beberapa factor yang mempengaruhi  seseorang dalam kemampuan berbicara adalah pelafalan,  intonasi, pilihan kata, striuktur kata dan kalimat, sistematika pembicaraan, isi pembicaraan yang tidak terlalua meluas kemana2, cara memulai dan mengakhiri pembicaraan dan terakhir adalah penampilan termasuk gesture dan rasa percaya diri.

Guru prestasi adalah sebuah prestasi tertinggi bagi seorang guru yang bisa di raih untuk dirinya namun juga ia harus membuat siswanya berprestasi. Beberapa lomba yang bisa diikuti guru adalah lomba penelitian (LKG, best practice, inobel, lipi dan lain-lain. Menjadi guru prestasi tidak cukupmenyiapkan bahan presentasi saja namun portofolio, karya karya kita, dan kemampuan kita memberikan kesan yang baik pada juri.

Tips bagi guru dalam wawancara dalam pertanyaan adalah :

-          Jawablah dulu pertanyaan juri lalu berikan penjelasan setelahnya.

-          Selanjutanya kemampuan berbicara kita yang hebat dala memaparkan apa saja yang pernah kita lakukan pada karya-karya kita dengan baik.

-          Tampilkan apa yang harus kita sampaikan dengan penuh percaya diri dan mantap namun tidak ngeyel yang salah. Jangan terpengaruh pertanyaan juri yang mungkin sekedar mengetes saja. Maka kuasailah buku atau karya yang di tulis mulai dari jumlah bab, isi, hingga hal-hal detail.

 

 

 



 

Judul            :Guru Manusia di Masa Pandemi

Pembicara  : Dr. Munif Chatib

Malami ini bapak Munib chatib terlambat datang di acara webinar karena  terjebak kemacetan  di jalan sehingga ibu Rifatun melakukan obrolan dan ramah tamah dengan peserta webinar yang sudah hadir untuk berkenalan sekaligus mengisi waktu. Ada ibu  Leny, Laila bapak Sukarminto dan lain-lain sehingga suasana menjadi cair dan akrab dengan para peserta dan saling mengenal satu dengan lainnya.. Beberapa waktu kemudian pak Munib hadir  dan langsung disambut oleh moderator ibu Rifatun dan paparpun di mulai.

Diawal paparannya bapak Munib menganalogikan sebuah sekolah yang di hadiri kelinci, bebek, burung dan tupai dan semuanya mendaftar sekolah dengan membawa berbagai keahlian yang melekat pada dirinya. Semua gembira karena merasa percaya diri dengan kemampuannya. Namun ternyata sekolah tersebut mengajarkan ketrampilan yang bukan menjadi ketrampilan masing2 hewan tersebut. Apa yang terjadi? Semua siswa hewan mengeluh dan kesakitan karan ketrampilann yang di ajarkan tidak sesuai dengan bakat mereka. Mereka kehilangan kepercayaan diri, bahkan mereka kehilangan ketrampilan dasar yang mereka miliki

Ada 5 hal pokok yang menjadi paradigma dan pola pikir baru seorang guru , yaitu:

1.       Bintang, memandang setianp anak adalah juara. Mereka adalah bintang yang bisa melejid bersinar bahkan anak yang berkebutuhan khusus sekalipun.

2.       Samudra, memandang kemampuan anak kita seluas samudra. Pada umumnya kemampuan terbaik anak hanya tergantung pada kemampuan kognitip saja, padahal mereka memiliki kelebihan psikoafektif atau sikap dan psiko motoric yang merujuk pada ketrampilan.  Setiap siswa bisa menunjukkan karya mereka sesuai bakat masing-masing.

3.       Harta karun. Setiap anak memiliki multiple intelligence. Sejatinya kecerdasan adalah hal yang yang menjadi ketrampilan mereka karena asahan dan kebiasaan yang meraka bangun.Mereka memiliki kreativitas yang luar biasa yang mampu menciptakan hal diluar yang kita ketahui. Menurut Howard Hardner, Mereka juga memiliki kemampuan memecahkan masalahnya sendiri atau problem solving

Seorang anak memiliki 8 kecerdasan , baik dominan maupun tidak dominan. Antara lain, adalah cerdas bergerak, cerdas bergaul, cerdas music, cerdas angka dan cerdas alam.

 

4.       Hobi baru, penyelam discovery ability, guru harus bisa menjelajah kemampuan anak kita sekecil debu dan mengubur ketidakmampuan anak kita.

5.       Bakat , bakat adalah potensi yanga ada pada anak kemudian dilakukan dan di tekuni, selanjutnya di lihat sebagai bakat yang di minati dan akhirnya bisa menjadi profesi.

Ketika ada yang bertanya bagaimana jika ada siswa atau  mahasiswa mau bertanya, maka pak Munip memebrikan jawaban bahwa berikan sedikit penjelasan akan suatu hal lalu minta siswa  bertanya. Ketika  siswa bertanya dengan cara yang kurang tepat, maka saatnya kita mengajarkan pada mereka cara membuat kalimat Tanya yang benar, dan latihlah mereka membuat pertanyaan.

Bagaimana menggali potensi siswa yang tersimpan jauh di dalam  diri siswa adalah bahwa jadilah guru yang kreatif  dalam mengajar. Buatlah introduction yang baik dan menarik, apa inti materi yang di ajarkan dan yang tidak kalah pentingnya adalah penutup dan feedback dari siswa.

Demikianlah bingkisan bagi seorang guru yang menjadi tugas utama seorang guru yang tidak hanya memandang anak hanya dari segi kognitifnya saja yang dapat di ukur dengan tolok ukur berupa soal-soal dan numerasi sesuai dengan tingkat usianya. Munculkan kreativitas kita dalam mengajar

Sungguh pelajaran yang luar biasa bagi seorang guru yang selama ini hanya bergerak di permukaan dan scenderung bersifat rasialis dan menonjolkan kompetisi  yang bsersifat kognitif.

 




 

Webinar public Speaking, pertemuan ke  11 oleh Prof Eko indrajit.

 

 


Melakukan pblic speaking di dunia nyata seara tatap muka adalah hal  yang biasa dan mudahn, Namun bagaimana bila di lakukan secara digital? Tentu ini adalah tantangan tersendiri. Ada banyak hal yang harus di perhatikan. Meskipun kita tidak bertemu dan bertatap muka langsing bukan berarti kita hanya berbicara dengan mesin tapi dengan manusia. Maka kita harus melakukan komunikasi yang interaktif dengan cara menyapa mereka satu persatu atau sebagian dari mereka.  Lalu Mulailah menetapkan tujuan anda  untuk berkomunikasi dan berbicara dan mengtahui cara mengukurnya, yang menjadi target kita. Kenalilah pubik anda dan kondisi teknologi yang di pergunakan karena situasi kebaragaman Indonesia, apakah kuota dan paket mereka mencukupi untuk melakukan zoom secara lengkap baik suara dan gambar. Pahami kondisi teknologinya, lancar atau tidak.  Selain itu jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang dapat di mengerti oleh mereka bergantung usia dan pemahaman mereka agar target komunikasi tercapai dengan baik. Selanjutnya pilihkan intonasi suara dan model interaksi akan sangat menentukan keberhasilan  komunikasi, Kuasai aplikasi yang di gunakan termasuk fitur2 interaksinya. Prof indrajid mengajar sangat mebarik dan interaktif dengan peserta, Belaiau tidak mengajarkan semua materi hingga selesai amun memberiak petanyaan di tengah-tengah paparan sehingga peserta tidak bosan.

Selanjutnya hal yang harus dilakukan adalh tidak monoton pada satu modus komunikasi missal hanya slide, ceramah  misalnya penggunaan aplikasi  yang menarik misal memakai topi, kumis rambut dsb. Hindari menggunakan slot waktu yang terlamnpau panjang untuk menyampaikan pesan agar tidak membosankan. Powerpoint adalah alat bantu, buat hanya pointnya saja dan lanjutkan dengan penjelasan sendiri. Yang terakhir adalahserig-seringlah belajar dari youtuber hebat agar kemampuan kita meningkat dan terasah.

Prof. Indrajid memang luar biasa, mampu memberikan contoh cara mengajar yang hidup, interaktif dan menghibur serta di sukai peserta. Andaikan seorang guru benar2 mampu mengajar seperti itu maka sungguh pembelajaran itu akan menjai sangat bermakna dan memnjadi pemeblajaran yang di rindukan siswa.

 

 

 Judul : Dari Pintar Menullis menjadi Pintar Berbicara, 

Pembicara   : Oleh  Akbar zainudin, 9 September 2021





Webinar,Public Speaking hari ini diisi oleh seorang yang luar biasa, periang, cerdas, pandai, ramah, terbuka dan juga seorang penulis buku bestseller di penerbit mayor dan di jual di Gramedia sekaligus entrepreneur. Pak Akbar memulai  paparan materinya dengan mengutip dari judul salah satu buku best sellernya Manjadda Wa Jadda.

Untuk menjadi seorang penulis adalah sebuah keharusan untuk melakukan launching buku dengan cara mengundang teman-teman buat diskusi. Jadikan hal tersebut untuk mengenal buku yang kita buat. Melalui buku-buku yang kita buat tentu akan mendorong kita untuk berbicara, baik di buat dalam bentuk seminar ataupun bedah buku. Melakukannya di youtube juga sangat efektif.

Untuk menjadi public speking yang baik ada beberapa hal penting Yaitu : Mental,bahasa tubuh, model pembelajaran, media pembelajaran, dan audiens . Sebagai seorang guru kita tentu tidak asing dengan poin-poin di atas.  Untuk itu mari kita lihat satu persatu.

-Mental

Hal utama adalah kita harus nikmati dan cintai pekerjaan dan profesi kita. Pekerjaan dan profesi yang kita cintai akan menjadikan omongan kita enak di dengar, natural alamiah. Dengan mencintai prfesi kita akan tampilmengajar dengan baik. Tampil percaya diri dan yakin akan apa yang kita lakukan di bangun dengan proses pengalaman yang kita miliki akan menjadi gaya mengajar kita yang unik. Lalu bagaimana membangun rasa percaya diri ?  Diantaranya adalah kita harus menguatkan diri sendiri dengan jargon-jargon positip dan selftalk positip. Misalnya Manjadda wa Jadda, saya bisa saya pasti bisa. Jadikan jargon itu melekat didiri kita dan penyemangat serta doa kita.

Kita boleh belajar gaya dari orang lain, namun kita harus punya gaya sendiri dan menjadi spesifik dan kita nyaman dalam membawakannya.

-Bahasa tubuh

Mengapa kita harus tersenyum?, karna itu menunjukkan jiwa kita, hati kita dan pancaran wajah kita. Senyum menjadi hal yang sangat penting. Buatlah 5 menit pertama adalah waktuyang bisa membuat orang lain tersenyum. Buat semua orang di perhatikan. Selain senyum kita juga sebaiknya membuat gerakan tubuh yang baik, misalnya gerakan tangan yang luwes tidak kaku, cara berdiri yang tegap bersemangat serta baik karna semua sikap kiat akan menular. Kuasai kelas dengan gerakan tubuh yang enak. Gunakan intonasi berbicara yang beragam untuk menarik perhatian.

-Metode Mengajar

Gunakan metode yang kita kuasai dan gunakan metode yang beragam ketika mengajar misalnya diskusi, ceramah, game, problem solving, bermain peran dsb,  tujuannya adalah agar siswa tetap focus dan tertarik degan pelajaran yang kita berikan.

-Model Pembelajaran

Gunakan model pembelajaran yang beragam pulaseperto PBL, quantum, expository, blended learning, Paikem.

-Media Pembelajaran

Gunakan alat pemebelajaran dan power point yang menarik.

Audiens

Ada tiga macam model belajar yaiu visual, auditori dan kinestetik. Pastikan kita bisa menggabungkan ketiga model terseut secara proporsional.

Bagaimana melatih kita berbicara baik? Mintalah orang lain memberikan komentar atas model mengajar kita, carilah kesalahan yang perlu di evaluasi. Kalau kita melakukan nya setiap minggu maka pastilah cara mengajar kita semakin membaik. 



Webinar Public Speaking

Judul    ; 

Pembicara  : Dudung Abdul Khoir


Bang Dudung, begitu panggilannya mengawali paparannya tentang public speaking adalah tentang bagaimana kita mempengaruhi pikiran orang lain, mendorong perilaku orang adalah bagaimana kita berbicara , bertutur kepada orang lain dengan indah. Mahatma Gandi barang siapa yang beramah -tamah dengan kata-katanya ia akan mewujudkan sebuah keyakinan dalam dirinya dan pada orang dia ajak bicara. Bahasa yang indah dan baik akan menggetarkan, menggugah , dan mempengaruhi banyak orang.

Dan siapa saja orang yang memiliki kemampuan sangat positip, dan tidak pernah berburuk sangka atas orang lain maka ia akan menciptakan kedamian dalam dirinya. Menyampaiakan dan melakukan public speaking adalah bagaimana menaklukkan orang yang di ajak bicara.

Beramah tamah dalam memberi mewujudkan cinta dan kasing sayang sejati. Dan hanya orang2 yang memiliki cinta sejati akan menjadi orang-orang yang bahagia dunia akhirat.

Sebagai seorang guru, tugas utamanya adalah mencerdaskan bangsa dalam rincian beberapa poin berikut: Mengajar, mendidik, membimbing, melatih,  menilai dan mengevaluasi. Untuk menjalankan tugas mulia tersebut maka satu-satunya cara yang  harus dilakukan adalah public speaking yang baik didepan siswa nya. Seorang guru yang baik harus bisa bertutur yang baik untuk bisa menggetarkan dan mengajak siswa nya melakukan apa saja yang ia ingin siswanya lakukan dan ikuti.  Untuk itu apa saja yang kita bisa lakukan untuk mencapai tujuan? Dia adalah guru  profesional yang tangguh yang mampu beradaptasi dengan lingkungan apapun, maka ia haruslah memiliki kemampuan berfikir kritis, melakukan kolaborasi baik dengan teman maupun  siswa, inovatif, kreatif,  dan komunikatif.  Hindari sikap yang egosentris dan stereotif yang hanya akan melahirkan sikap prejudis yang mementingkan diri sendiri dan menilai seseorang begitu cepat secara negatif.

SElanjutnya bang Dudung menyampaikan bahwa esensi public speaking adalah orasi face to facekepada audiens secara langsung yang secra tradisional di maksudkan sebagai seni persuasi atau meyakinkan banyak orang akan misi yang di bawanya dengan cara yang berbeda, misalnya menginformasikan, membujuk, menghibur, melucu atau melakukan adegan lucu yang tidak hanya menghibur namun menyampaikan pesan.

Lebih jauh Bang Dudung menyampaikan bahwa menjadi guru yang baik haruslah mampu hijrah dari ketidakmampuan dengan belajar agar mampu, berkata yang baik dan benar, bertutur yang baik untuk meningkatkan kualitas diri dan demi mencapai tujuan dan misi tugas guru yang mulia agar mampu menghasilkan audiens dan siswa yang benar2 baik dan hebat di masa depan.

Janganlah pernah merasa bahwa dirimu hebat, benar, mampu, karna sejatinya semua itu hanya lah persepsi dirimu yang berujung pada kesombongan dan kebanggaan diri. Biarkan orang lain yang mengatakan semua itu pada dirimu.

 Guru yang hebat adalah guru yang 'nyambung ' ketika berkomunikasi, guru yang ketika dia berbicara di dengarkan, diikuti dan di terima dengan baik. Hindari noise atau gangguan yang bisa merusak komunikasi. Bila ada terjadi noise, maka segera clearkan dengan klarifikasi agar tidak terjadi miskomunikasi dengan orang lain yang bisa membawa dampak buruk. Komunikasi membangun sebuah persepsi. Dan guru yang hebat adalah guru yang mampu menyelesaikan masalah,bukan menciptakan masalah. hindari pesan steorotif. Majukan pendidikan kita dengan jati diri,budaya, ciri khas kekayaan  pada diri kita.

Guru yang hebat public speaking akan mampu  mengembangkan potensi,   membangun karakter peserta didik dan akan mewujudkan peradaban bangsa yang bermartabat.