Wednesday, November 3, 2021

YUK KELOLA JEJAK DIGITAL YANG BAIK





Hari kedua materi  di mulai dengan menuliskan siapakah guru atau dosen yang paling berkesan  semasa kita sekolah?

Sontak, ingatanku melayang jauh pada sosok seorang guru sederhana, disiplin, bagus wajahnya, di segani, pemalu, sangat berhati-hati kalau tidak mau di bilang penakut berjalan sedikit ke tengah jalan ketika bersepeda.

Nama itu adalah pak Baderi. Seingatku beliau almarhum tidak punya gelar di belakang namanya ketika namanya di tulis di rapor dan ijazah. Ketika itu belum ada guru yang jadi sarjana bahkan sarjana muda sekalipun masih jarang sekali. Tetapi gelar beliau begitu panjang dimata kami, semoga Allah melapangkan kuburnya. Beliau adalah guru SD ku merangkap kepala sekolah waktu itu. Beliau sangat disiplin. Pergi kesekolah sangat pagi-pagi sekali dan pulang  paling belakangan. Beliau sangat di segani, semua siswa takut dan segan dengannya, bukan temperamental tapi karna beliau pendiam, bila marah tidak memukul tetapi wajah sangat kecewa. Wajahnnya pun sangat berwibawa. 

Tulisan  beliau sangat rapi dan lurus, menunjukan kepribadiannya yang lurus dan berkarakter. Sanagat pemalu untuk berbuat dan berkata tidak senonoh. Bila beliau naik sepeda pergi kesekolah, beliau selalu berjalan sangat di pinggir dan menepi yang kadang terlihat lucu dan menjadi bahan tertawaan murid2. 

Itu di lakukan karna beliau tidak mau merepotkan pengguna jalan yang lain dan menimbulkan masalah. Sungguh sikap yang luar biasa dan layak ditiru.

Lalu guruku selanjutnya yang paing berkesan adalah pak Simorangkir. Beliau orang batak, mengajar Bahasa Indonesia. Beliau mengajarkan banyak hal kepada kami dari mulai tata bahasa hingga keluarga berencana. Ya memang demikian karan materi bahasa Indonesia mencakup semua hal dan keilmuan kecuali ilmu eksata seperti matematika dan IPA.

Setiap kali beliau masuk, selalu ada pertanyaan di lemparkan. Teman2ku sekelas hampir taka ada yang mau dan bisa menjawab kecuali saya. pertanyaan tidak sulit, semua ada di buku atau koran. Kebetulan hobiku waktu itu adalah membaca, aku suka membaca hal baru dan topik baru di buku bahasa Indonesia. Disana tersedia berbagai topik bacaan yang menarik bagiku. Bahkan istilah2 seperti seminar, konferensi, lokakarya hingga slogan KB sangat kuhapal, meski teman2ku tertawa mendengarnya. Alhasil aku di juluki guru bahasa Indonesia kala itu karna tidak ada pertanyaan pak Simorangkir yang tidak dapat kujawab.

Berbagai hal dibicarakan oleh pak Dedy karan berbagai pertanyaan dari peserta. Namun yang pasti adalah kita bisa membuat jejak digital dari pakaian, sepatu,karya yang kita upload dan tulisan dalam bentuk cetak dan non cetak yang menjadi identitas diri kita. Oleh karena itu jika ingin membuat jejak tinggalkan dan buatlah karya yang baik dan rekamlah di dunia maya, maka kau telah mengabadikan dirimu.

Demikian resume hari kedua, Rabu 3 November 2021.

Narasumber bapak Dedy Dwitagama



No comments:

Post a Comment